Friday, November 23, 2018

Fungsi Text (UPPER,PROPER dan LOWER)


Seperti yang sudah saya bahas pada artikel sebelumnya mengenai fungsi text, Fungsi Upper, Proper dan Lower juga sering di gunakan dalam pekerjaan atau tugas lainnya.

Perhatikan table dibawah ini. Pada kolom nama sengaja saya ketik dengan sedemikan rupa agar nanti kalian tahu perbedaannya dari masing-masing fungsi tersebut.
  
1.    Fungsi UPPER, berfungsi untuk merubah suatu text menjadi text dengan huruf capital.
Penulisan fungsinya adalah :
=UPPER(text)
Text : di isi dengan text yang ingin kita rubah text-nya menjadi capital.
Maka dari table diatas rumusnya adalah:
C3=UPPER(B3)
Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
 
2.    Fungsi PROPER, berfungsi untuk merubah suatu text menjadi text dengan huruf depan capital (Hanya satu huruf didepan kata)
Penulisan fungsinya adalah :
=PROPER(text)
Text : di isi dengan text yang ingin kita rubah text-nya.
Maka dari table diatas rumusnya adalah:
D3=PROPER(B3)
Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
 
3.    Fungsi LOWER, berfungsi untuk merubah suatu text menjadi text dengan huruf kecil, secara tidak langsung merupakan kebalikan dari fungsi Upper diatas.
Penulisan fungsinya adalah :
=LOWER(text)
Text : di isi dengan text yang ingin kita rubah text-nya.
Maka dari table diatas rumusnya adalah:
E3=LOWER(B3)
Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
 

Monday, November 19, 2018

Contoh CV Menarik Bagi Yang Sudah Mempunyai Pengalaman Kerja

Halloo teman-teman, pada artikel kali ini saya akan meng-share salah satu format CV yang menarik (versi saya sendiri hehehe..) . Barangkali bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang ingin membuat CV dan masih bingung dengan format yang seperti apa. Check it out !



CV by Andriawan

NB : Bagi para pembaca/ pengunjung yang ingin mempublikasikan CV tersebut jangan lupa sertakan sumber link artikel ini. atau bagi yang ingin menggunakan bisa request ke email andriawan.andya@gmail.com

Thanks yang sudah mampir, semoga bermanfaat. Kritik yang membangun sangat saya harapkan. Please Comment !

Fungsi Text (LEFT, RIGHT, MID dan LEN)


Fungsi TEXT (Left, Right, Mid, Len)

Fungsi text di dalam Microsoft Excel sebenarnya ada banyak, namun pada artikel ini saya akan jelaskan beberapa fungsi text saja yang menurut saya paling banyak digunakan dalam sebuah pekerjaan atau tugas lainnya. Yaitu di antaranya Fungsi Left, Right, Mid, Len, Upper, Lower dan Proper.

Perhatikan table dibawah ini. Dari table tersebut kita akan mengisi masing-masing kolom dengan nama Fungsi Text sesuai dengan nama perkolom-nya.


   

1.    Fungsi LEFT, digunakan untuk mengambil karakter dari sebelah kiri pada suatu text. Penulisan fungsinya adalah :
=LEFT(text, number_chars)
Ø Text : di isi dengan text yang ingin kita ambil karakternya.
Ø Number Chars : di isi dengan jumlah digit karakter yang ingin kita ambil (contoh disini kita ambil 3 digit)

Maka dari table diatas rumusnya adalah
C3=LEFT(B3,3) Maka hasil dari pengerjaan kolom C3 adalah kata “Arm”, Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.




2.  Fungsi RIGHT, digunakan untuk mengambil karakter dari sebelah kanan pada suatu text. Penulisan fungsinya adalah :
=RIGHT(text, number_chars)
Ø Text : di  isi dengan text yang ingin kita ambil karakternya.
Ø Number Chars : di isi dengan jumlah digit karakter yang ingin kita ambil (contoh disini kita ambil 3 digit)

Maka dari table diatas rumusnya adalah:
D3=RIGHT(B3,3) Maka hasil dari pengerjaan kolom D3 adalah kata “dja”. Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
 


3. Fungsi MID, digunakan untuk mengambil karakter dari tengah pada suatu text. Penulisan fungsinya adalah :
=MID(text,star number, number_chars)
Ø Text : di isi dengan text yang ingin kita ambil karakternya.
Ø Star Number : di isi dengan jumlah pemulaian pengambilan text (contoh disini kita isi dengan angka 5, artinya pemulaian pengambilannya dimulai huruf ke-lima dari text tersebut)
Ø Number Chars : di isi dengan jumlah digit karakter yang ingin kita ambil (contoh disini kita ambil 3 digit)

Maka dari table diatas rumusnya adalah:
E3=MID(B3,5,3) Maka hasil dari pengerjaan kolom E3 adalah kata “n S”(n, spasi dan S). Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.


 Perlu diketahui, dalam rumus text ini “spasi” pun dihitung sebagai karakter.



4.  Fungsi LEN, digunakan untuk mengetahui atau menghitung jumlah karakter pada suatu text. Penulisan fungsinya adalah :
=LEN(text)
Ø Text : di isi dengan text yang ingin kita hitung jumlah karakternya

Maka dari table diatas rumusnya adalah:
F3=LEN(B3) Maka hasil dari pengerjaan kolom F3 adalah 13. Untuk baris berikutnya gunakan Auto Fill untuk melihat hasilnya. Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
 

Friday, November 16, 2018

Penggunaan Fungsi Logika IF pada Ms.Excel


Contoh Penggunaan Fungsi IF dalam Ms.Excel
Dari semua fungsi logika yang terdapat dalam aplikasi Excel, fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak diaplikasikan, terutama dalam penerapan formula lanjutan yang melibatkan banyak data dan keputusan bercabang. Kegunaan dari fungsi IF ini sebetulnya sangat sederhana, fungsi ini akan mengambil suatu kondisi tertentu kemudian menentukan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE adalah nilai dimana kondisi tersebut terpenuhi dan nilai FALSE adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi.
Aturan penulisan fungsi IF ini adalah sebagai berikut:
=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Ø kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
Ø nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
Ø nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi IF ini, perhatikan contoh pada tabel berikut ini.



  
Dalam table diatas kita akan mencoba mengisi kolom Predikat dan Keterangan, dengan ketentan masing-masing kolom adalah sebagai berikut:
1.       Kolom Predikat kita akan isi dengan Predikat A, B dan C. dengan ketentuan :”Jika Nilai rata-rata dibawah 60 (0 – 60) maka Predika “C”, Jika nilai rata-rata diantara 61 sampai dengan 75 maka Predikat “B”, Jika nilai rata-rata diatas 75 (76 - 100) maka Predikat “A”, dengan demikian rumus yang kita gunakan adalah sebagai berikut :

E3 =IF(D3<=60,"C",IF(D3<=75,"B",IF(D3>75,"A")))

Atau Bisa juga dengan rumus seperti ini :

E3 =IF(D3<=60,"C",IF(D3<=75,"B","A"))

Kemudian kita copy atau gunakan Auto Fill hasil dari pengerjaan kolom E3 sampai dengan kolom E12, maka hasilnya akan seperti dibawah ini.

 

2.      Kolom keterangan kita akan isi dengan LULUS, REMIDIAL dan TIDAK LULUS.
Dengan  ketentuan : “Jika Predikatnya “A” maka Lulus, Jika Predikatnya “B” maka Remidial dan jika Predikat “C” maka Tidak Lulus. Dengan demikian rumus yang kita gunakan adalah sebagai berikut.

F3=IF(E3="A","Lulus",IF(E3="B","Remidial",IF(E3="C","Tidak Lulus")))

Atau bisa juga dengan rumus seperti ini:

F3=IF(E4="A","Lulus",IF(E4="B","Remidial","Tidak Lulus"))
Kemudian kita copy atau gunakan Auto Fill hasil dari pengerjaan kolom F3 sampai dengan kolom F12, maka hasilnya akan seperti dibawah ini.



Perlu diingat, setiap penggunaan karakter kata/text didalam mengerjakan rumus excel harus menggunakan tanda kutip dua (“) diawal dan diakhir kata/text tersebut, agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan rumus excel.


Penggunaan Fungsi SUMIF dalam Ms.Excel

Selain COUNTIF, fungsi logika lainnya yang umum digunakan adalah fungsi SUMIF. Sesuai dengan fungsi dasarnya yaitu SUM, fungsi SUMIF juga digunakan untuk menjumlahkan data pada range tertentu, hanya saja data yang akan dijumlahkan mengacu pada kondisi tertentu.

Aturan penulisan fungsi SUMIF ini sebagai berikut:
=SUMIF(range kondisi;kondisi;range data)

Agar lebih jelas perhatikan contoh pada tabel berikut ini. Yang ditanyakan pada tabel tersebut bukanlah total laba keseluruhan melainkan total laba hanya untuk barang yang bagus saja serta total laba hanya untuk barang yang rusak saja.




























Pada kasus ini, kata BAGUS dan RUSAK merupakan sebuah kondisi yang berada pada range C3 hingga C8. Sementara data yang akan dijumlahkan berada pada range D3 hingga D8. Dengan demikian, sesuai dengan aturan penulisan SUMIF, maka formula untuk menghitung Total Laba Barang Bagus di sel D11 adalah sebagai berikut:

D11=SUMIF(C3:C8,BAGUS,D3:D8)
Sesuai dengan aturan penulisan formula, kata BAGUS bukan merupakan variabel yang dikenali Excel, maka kita perlu menambahkan tanda kutip untuk mengapit kata tersebut, hingga formulanya akan menjadi:
D11=SUMIF(C3:C8,"BAGUS",D3:D8)

Lalu untuk menghitung Total Laba Barang Rusak di sel D12, tentunya Anda tinggal mengganti kata BAGUS menjadi RUSAK, hingga formulanya menjadi:
D12=SUMIF(C3:C8;"RUSAK";D3:D8)

Dan contoh hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.


Wednesday, November 14, 2018

Penggunaan Fungsi COUNTIF pada Ms. Excel

Fungsi COUNTIF pada dasarnya memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi COUNT yaitu untuk menghitung banyaknya data. Namun pada fungsi COUNTIF, banyaknya data ini hanya akan dihitung jika sesuai dengan kriteria atau kondisi tertentu. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=COUNTIF(Range Data,Kondisi)

Dari aturan penulisan tersebut dapat Anda lihat bahwa fungsi COUNTIF ini terdiri dari 2 argumen dimana tiap-tiap argumen dipisahkan dengan tanda pemisah tertentu.

Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi COUNTIF ini, perhatikan contoh tabel berikut ini. Tiap-tiap siswa memiliki status kelulusan yang berbeda dimana ada yang LULUS dan ada yang GAGAL. Sementara yang ditanyakan adalah berapakah jumlah siswa yang LULUS?




























Berdasarkan aturan penulisan COUNTIF, status LULUS merupakan kondisi yang dikehendaki, dan range yang memuat status LULUS tersebut merupakan range data yang akan dihitung oleh Excel yaitu sel C3 hingga C10. Dengan demikian formula untuk menghitung banyaknya siswa yang lulus tersebut adalah sebagai berikut:
C11=COUNTIF(C3:C10,"LULUS")

Perlu diingat, penggunaan karakter text didalam rumus excel harus menggunakan tanda petik dua (") diawal dan diakhir text tersebut. karena jika tidak, excel tidak akan membaca rumus tersebut dan hasilnya akan 0.

Dan sekarang formula ini akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar berikut ini.































Pelajari baik-baik penggunaan formula dengan multi argumen ini karena dalam penerapan Excel lebih lanjut Anda akan banyak menjumpainya.

Penggunaan Fungsi MAX dan MIN pada Ms. Excel

Fungsi MAX digunakan untuk mengetahui nilai maksimum dari sejumlah data dan fungsi MIN untuk mengetahui nilai minimum juga dari sejumlah data. Aturan penulisan fungsi MAX dan MIN sama saja, yaitu sebagai berikut:
=MAX(sel awal:sel akhir)
=MIN(sel awal:sel akhir)

Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi MAX / MIN juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=MAX(range)
=MIN(range)


Sebagai contoh, pada tabel berikut ini ditanyakan berapa nilai maksimum dan minimum untuk semua nilai yang ada, yaitu data nilai pada sel C3 hingga C9.




























Maka formula yang digunakan untuk melihat nilai maksimum adalah:
C10=MAX(C3:C9)

Dan formula yang digunakan untuk melihat nilai minimum adalah:
C11=MIN(C3:C9)

Hasilnya akan ditampilkan pada sel C10 dan C11 seperti tampak pada gambar berikut ini.


Tuesday, November 13, 2018

Penggunaan Fungsi COUNT pada Ms. Excel

Banyak pengguna aplikasi Excel yang menganggap fungsi COUNT ini sama dengan fungsi SUM, padahal kegunaannya jelas berbeda. Jika fungsi SUM digunakan untuk menghitung jumlah data maka fungsi COUNT digunakan untuk menghitung banyaknya pemilik data. Oleh karenanya berhati-hatilah saat Anda harus memutuskan fungsi mana yang akan Anda gunakan, apakah SUM atau COUNT.

Aturan penulisan fungsi COUNT sebagai berikut:
=COUNT(sel awal:sel akhir)

Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi COUNT juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=COUNT(range)

Agar lebih jelas dalam memahami fungsi COUNT ini juga agar tidak tertukar penggunaannya dengan fungsi SUM, perhatikan contoh berikut ini. pada tabel yang ditanyakan adalah jumlah siswa yang mendapatkan nilai (jumlah data terisi), bukan total dari nilainya.



















Maka formula yang digunakan adalah:
C10=COUNT(C3:C9)
Dan hasilnya akan ditampilkan pada sel C10 seperti tampak pada gambar berikut ini.



















Perhatikan bahwa walaupun yang ditanyakan adalah jumlah pemilik data, dalam hal ini Nama Siswa, namun alamat range yang dimasukan dalam formula tetap range untuk datanya yaitu C3:C9 dan bukan B3:B9.

Contoh Penggunaan Fungis AVERAGE pada Ms. Excel

Fungsi AVERAGE digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari sejumlah data pada beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:

=AVERAGE(sel awal:sel akhir)
Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi AVERAGE juga bisa dituliskan sebagai berikut:


=AVERAGE(range)

Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai rata-rata Penjualan per Tahun pada sel C9 untuk data tahun 2001 hingga 2006, yaitu data pada sel C3 hingga C8.

Maka formula yang digunakan adalah:
C9=AVERAGE(C3:C8)
Dan hasilnya akan ditampilkan pada sel C9 seperti tampak pada gambar berikut ini.


Monday, November 12, 2018

Penggunaan Fungsi SUM pada Ms. Excel

Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan data dari beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:

=SUM(sel awal:sel akhir)

Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi SUM juga bisa dituliskan sebagai berikut:


=SUM(range)

Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai Total Penjualan pada sel C9 untuk data bulan Agustus hingga bulan Desember, yaitu data pada sel C3 hingga C7.



















Sesuai dengan aturan penulisan formula yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, maka cara penulisan fungsi SUM untuk menghitung nilai Total Penjualan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pilih sel C9
  • Ketikan tanda =
  • Ketikan SUM atau gunakan fitur Intellisense
  • Ketikan tanda (
  • Klik sel C3 lalu drag ke sel C7
  • Ketikan tanda )
  • Tekan Enter untuk melihat hasilnya
Dan hasil penjumlahan akan ditampilkan pada sel C7 seperti tampak pada gambar berikut ini.






















Dengan demikian, formula yang telah Anda gunakan untuk menghitung nilai Total tersebut adalah:

C9=SUM(C3:C7)

Untuk memeriksa hasil dari penulisan formula ini, cobalah untuk merubah data pada sel C3 hingga C7 dan lihatlah apakah hasil perhitungan pada sel C9 telah berubah. Jika berubah, maka penulisan formula sudah sesuai.

Thursday, November 8, 2018

Mengenal Formula pada Excel (Sel Absolut)

Sel Absolut adalah istilah untuk sel yang alamatnya berada dalam kondisi terkunci. Tujuan dari penguncian ini adalah agar alamat sel tidak mengalami perubahan saat dilakukan proses Auto Fill yang selalu menambahkan alamat sel ke sel berikutnya. Dengan adanya Sel Absolut ini maka Auto Fill tetap bisa digunakan pada sebuah tabel data yang semi konsisten atau pada formula lanjutan yang menggunakan tabel referensi.

Cara menggunakan Sel Absolut sangat mudah, yaitu dengan menambahkan tanda $ didepan nama kolom atau nomor barisnya. Untuk menambahkan tanda $ ini Anda dapat mengetikannya secara manual atau menggunakan tombol F4 pada keyboard Anda. Aturan yang berlaku untuk Sel Absolut ini adalah sebagai berikut.
- Jika tanda $ terletak didepan nama kolom, maka saat digunakan Auto Fill, nama kolom tersebut akan terkunci namun nomor barisnya terus bertambah. Contohnya $A1.
- Jika tanda $ terletak didepan nomor baris, maka saat digunakan Auto Fill, nomor baris tersebut akan terkunci namun nama kolomnya terus bertambah. Contohnya A$1.
- Jika tanda $ terletak didepan nama kolom dan nomor baris, maka saat digunakan Auto Fill, alamat sel tidak akan berubah alias selalu tetap. Contohnya $A$1.

Agar lebih jelas dalam memahami Sel Absolut ini, perhatikan tabel berikut ini. Misalkan saja Anda akan menghitung persentase dari jumlah Data 1 dan Data 2. Maka formula yang digunakan pada D3 adalah:

D3=(B3+C3)*B8





























Namun jika digunakan Auto Fill untuk mengisi sel selanjutnya yaitu sel D4 dan D5, maka hasilnya akan salah, karena formulanya akan menjadi:
D4=(B4+C4)*B9

D5=(B5+C5)*B10

Sel B4, C4, B5, dan C5 sudah benar, yaitu merupakan penambahan alamat dari sel sebelumnya, namun sel B9 dan B10 jelas salah karena seharusnya sel tersebut tidak berubah yaitu alamatnya tetap B8 yang berisikan nilai persentase. Pada sel B8 inilah Anda bisa menggunakan Sel Absolut untuk mengunci alamat sel tersebut.

Karena arah Auto Fill bergerak kebawah yang mengakibatkan penambahan nomor baris, maka Anda cukup menambahkan tanda $ didepan nomor barisnya saja. Dengan demikian, formula pada D3 yang seharusnya adalah:

D3=(B3+C3)*B$8

Jika digunakan Auto Fill, maka formula pada sel D4 dan D5 akan menjadi:
D4=(B4+C4)*B$8

D5=(B5+C5)*B$8

Dan formula ini tentunya akan menghasilkan nilai yang benar.






























Wednesday, November 7, 2018

Mengenal Formula pada Excel

Ada beberapa aturan penulisan formula yang harus diketahui dan diperhatikan, terutama jika Anda hendak menuliskan formula dengan cara manual. Berikut ini adalah aturan-aturan penulisan tersebut.

1. Tanda Sama Dengan
Tanda sama dengan atau “=” merupakan tanda awal dari penulisan formula yang mutlak harus dituliskan jika Anda hendak menggunakan formula apapun. Tanda ini juga bisa digunakan sebagai rujukan ke data pada lokasi lain. Sebagai contoh misalkan sel A1 berisikan data 10. Pada sel A5, jika Anda ketikan tanda “=” (tanpa tanda kutip) yang diikuti dengan penekanan tombol Enter maka sel A5 juga akan berisi data 10.

2. Tanda Kurung
Tanda kurung atau “( )” digunakan untuk memisah bagian-bagian yang dianggap perlu dalam suatu formula. Penggunaan tanda ini secara garis besar sama dengan penggunaan dalam operasi matematika biasa, tentunya agar perhitungan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.
Dalam kaitannya dengan penulisan fungsi, maka tanda kurung umum digunakan setelah menuliskan nama fungsi-nya, selain itu juga umum digunakan untuk memisahkan satu fungsi dengan fungsi lainnya jika Anda menggunakan multiple fungsi dalam suatu perhitungan.

Berikut ini contoh beberapa penggunaan tanda kurung dalam penulisan formula pada aplikasi Excel:
=(A1+A2)*(B1+B2)
 =SUM(A1:A7)
 =A1*(SUM(B1:B10))
 …dst…

3. Tanda Pemisah Argumen / Variabel
Dalam penerapan formula lanjutan, Anda akan banyak menggunakan banyak argumen ataupun variabel dalam suatu formula. Untuk memisahkan variabel-variabel ini ada dua tanda yang digunakan yaitu tanda koma “,” atau titik-koma “;”. Tanda mana yang harus Anda gunakan? Ini disesuaikan dengan seting regional yang Anda gunakan pada Windows dan Excel:
 Untuk seting regional Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah titik-koma atau “;
 Untuk seting regional selain Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah koma atau “,

Cara memeriksa seting regional ini pada Windows 7 adalah sebagai berikut:
 Pastikan aplikasi Excel dalam kondisi tertutup.
Start Menu > Control Panel > Region & Language.
 Pada jendela Region and Language yang ditampilkan, pilih seting regional yang ingin Anda gunakan dengan memilihnya di bagian Format dan klik tombol OK untuk menyetujuinya.






































4. Tanda Kutip / Petik
Tanda kutip atau “ “ digunakan jika Anda hendak menggunakan isi atau data pada sebuah sel untuk digunakan pada formula. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini menunjukan formula untuk menghitung jumlah data Jeruk yaitu dengan menggunakan fungsi COUNTIF (penggunaan fungsi ini lebih lanjut dijelaskan pada tulisan yang lain).































Jika formula dituliskan tanpa tanda kutip yaitu:
=COUNTIF(B2:B9,Jeruk)
Maka hasilnya adalah 0 karena Excel jelas tidak mengenali data Jeruk tersebut. Namun jika data Jeruk pada formula tersebut kita tambahkan tanda kutip seperti berikut ini:

=COUNTIF(B2:B9,”Jeruk”)
Hasilnya akan keluar yaitu 4 karena dengan ditambahkannya tanda kutip tersebut maka aplikasi Excel akan mengenali data Jeruk tersebut.

5. Gunakan Alamat Sel / Range
Penulisan suatu formula hendaknya selalu merujuk pada alamat sel / range dan jangan merujuk langsung pada isi sel atau datanya, karena hal ini akan membuat formula menjadi statis dan terkunci hanya untuk data tersebut saja. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.

Pada sel D3 akan diisikan formula untuk menjumlahkan Data 1 dan Data 2. Jika formula langsung merujuk pada isi sel-nya, maka formulanya adalah:
=10+7

Hasilnya tentu saja benar yaitu 17, namun jika Anda salin formula tersebut untuk menjumlahkan baris berikutnya, maka hasilnya tetap 17. Hal ini disebabkan formula menjadi statis atau terkunci hanya untuk menghitung baris yang pertama saja.



































Namun jika Anda merujuk pada alamat selnya, yaitu B3 dan C3, maka formulanya akan menjadi:
=B3+C3

Hasilnya tetap 17 namun keuntungannya formula akan bersifat dinamis hingga jika Anda salin formula ke baris berikutnya maka alamat sel akan mengikuti dan menghasilkan nilai yang benar yaitu 14 yang didapat dari formula baru yaitu:
=B4+C4



































Pahami baik-baik beragam aturan penulisan formula ini karena salah sedikit saja dalam menempatkan simbol atau mungkin tanda tertentu pada formula akan menyebabkan formula tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.